Kamis, 25 November 2010

Dalam Doa: II


Saat tiada pun tiada...
aku berjalan ( tiada gerakan,serasa isyarat) 
kitapun bertemu...
sepasang tiada tersuling (tiada- gerakan serasa nikmat)
sepi: meninggi....

[sapardi djoko damono]
1968


Dalam Doa: I

kupandang kesana: isyarat-isyarat dalam cahaya
kupandang semesta..
ketika engkau seketika memijar dalam kata
terbantun menjelma gema
malam sibuk di luar suara...

kemudian daun bertahan pada tangkainya
ketika hujan tiba. ku dengar bumi sediakala...
tiada apapun di antara kita: dingin
semakin membara sewaktu berhembus angin...

[sapardi djoko damono]

1968

Dalam Doa: III


jejak jejak bunga selalu: betapa tergoda
kita untuk berburu, terjun
diantara raung warna...
sebelum musim meninggalkan daun daun...

akan tersesat dimana kita...
(terbujuk jejak-jejak bunga)nantinya; atau
terjebak juga bayang-bayang cahaya
dalam nafsu yang kita risau...

[Sapardi djoko damono]
1968

Gerimis kecil di jalan jakarta-Malang


Seperti engkau berbiacar di ujung jalan..
(waktu dingin, sepi, gerimis tiba-tiba seperti engkau memanggil manggil di kelokan itu untuk kembali berduka)

untuk kembali kepada rindu...
panjang dan cemas...
seperti engkau yang memberi tanda tanpa lampu-lampu
supaya menyhut, Mu...

[Sapardi djoko damono]
1968

Rabu, 24 November 2010

Bunga-bunga di halaman


mawar dan bunga rumput

di halaman: gadis yang kecil

(dunia kecil, jari begitu kecil) menudingnya...

mengapakah perempuan suka menangis

bagai kelopak mawar; sedang

rumput liar semakin hijau suaranya

di bawah sepatu sepatu...


mengapakah pelupuk mawar selalu

berkaca-kaca; sementara tangan-tangan lembut

hampir mencapainya

(wahai meriap rumput di tubuh kita)


[Sapardi djoko damono]

1968

Kamis, 11 November 2010

GADIS YANG MENULIS PUISI




Gadis yang berdiri di simpang usia itu,sangat ingin membenci waktu...

baginya, waktu hanya seperti angin,sahabatnya yang lain..

tak pernah benar-benar disisinya, terus mengalir dan hanya menyisakan peristiwa-peristiwa yang harus di kenang...

ketika  akhirnya ia sampai disimpang ke-19 ia berkata pada masa remajanya: "Maukah kau untuk terus bersamaku?"

masa remaja iyu cukup bijak, ia sudah cukup banyak bertemu dengan gadis-gadis yang selalu menangisi perpisahan... 

"kita tak akan berpisah wahai bunga yang berseri, aku akan ada di satu ruang rahasia di hatimu. akan ada setiap kau merinduku."

tetap saja gadis itu bersedih, angin yang tak tega menyaksikan memetik setangkai daun seroja dan membawa ke pangkuannya.

"Tulislah puisi di daun ini."  tentang matahari saja. ia tak pernah berubah, bukankah sejak kecil kau punya matahari yang sama?

gadis itu tersenyum berbinar, sejak ia tahi, ia bisa bermanja dengan seluruh masalalunya Dengan menulis PUISI...

[wibi]

PERNIKAHAN


Lalu, aku sentuh kaki perempuan itu,
kau letakkan kepalamu di pangkuannya. kau rasakan, betapa pipimu di penuhi kehangatan kasih yang selalu kau damba sejak belia. dengan pelan kau ucap: "Ibu, sudah bolehkah aku menikah?"

perempuan itu tersenyum, ia menyentuh rambutmu, lalu menelusuri dari pangkal sampai ujung. berkali kali...
Ah, kau ingin itu abadi, jemari ibu yang menyemtkan sejuta Cinta.

PERNIKAHAN iyu, anakku :
adalah ketika matahari dan rembulan saling bertukar senyum.
adalah ketika cinta tak lagi cukup di ucapkan.
adalah ketika awan tak lagi bosan menjelma hujan,menyiram padang belukar dan karenanya bunga bunga dapat bermekaran sepanjang musim. adalah ketika kaupun siap menjadi Diriku.

perempuan itu mengangkatmu berdiri, mencium keningmu dan memelukmu dengan dekapan terhangat, seperti yang biasa ia lakukan padamu beribu kali.

[WIBI]

Senin, 08 November 2010

Apakah kehilangan????


Apakah aku kehilangan
Ketika dia hilang di genggaman
Padahal dia belum dalam genggaman
apakah aku kehilangan ketika suaranya hilang di pendengaran
padahal.. suaranya memang tak harus ada di pendengaran
apakah aku kehilangan?
ketika dia hilang dari pandangan bayangan
padahal dia benar-benar belum ada pada pandangan
Apakah aku kehilangan
Ketika dia hilang dari ingatan
Padahal aku yang mengusirnya dari ingatan 
Apakah aku kehilangan
Padahal aku belum menemukannya
Aku hanya berpikir hampir menemukannya 
Apakah aku kehilangan
Padahal aku belum memilikinya
Aku hanya berpikir mungkin aku kan memilikinya 
Apakah aku kehilangan
Jika aku belum tahu siapa dia
Aku hanya sok tahu tentang siapa dia 
Apakah aku kehilangan
Ketika aku belum beranjak menjemputnya 
Aku belum kehilangan
Aku tunggu kau dalam keteguhan 
Jelas aku tidak kehilangan
Karena Allah belum mempertemukan 
Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...