Jumat, 05 November 2010

* PENA BIADARI *


oleh Ki Gambuh R Basedo

Dingin selimuti malam
Garang udara membacok tulang
Derit pintu diperkosa angin
Garing digoreng kehampaan
Tiba tiba datang bidadari menjelma pena
Tersenyum manis,lalu mengusap kepala
Sudahlah kawan,jamahlah aku
Relaku tubuh ini untuk kau peluk hingga hangat memuncrat kata
Malu,jemari belum terbasuh air bening
Dingin kutantang sesaat,demi pergumulan indah
Basuh sluruh agar keruh runtuh
Dekati bidadari pena yang setia menanti
Genggam lembut ,kecup mesra
Gelarlah permadani putih,lalu cumbui diatasnya
Dada berdegup serasa terbang ke angkasa mendengar ajaknya
Ayolah gerakkan aku dengan desahan panjang biar menetes Titis cinta
Aaaah…… aku makin kaku bisu
kau tahu?
tanpa kau buka,tak akan ada gairah, bukalah!
Mencairlah seketika
Mengalir desir tak sanggup bendung hujan ronce kalimat
Aku cantik jika isi kepalamu tak garing
Aku bermakna jika isi dadamu mesra sungguh
Aku halus mulus jika jemarimu kau sucikan
Aku bening jika mendekapku dalam hening......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...