Kamis, 11 November 2010

GADIS YANG MENULIS PUISI




Gadis yang berdiri di simpang usia itu,sangat ingin membenci waktu...

baginya, waktu hanya seperti angin,sahabatnya yang lain..

tak pernah benar-benar disisinya, terus mengalir dan hanya menyisakan peristiwa-peristiwa yang harus di kenang...

ketika  akhirnya ia sampai disimpang ke-19 ia berkata pada masa remajanya: "Maukah kau untuk terus bersamaku?"

masa remaja iyu cukup bijak, ia sudah cukup banyak bertemu dengan gadis-gadis yang selalu menangisi perpisahan... 

"kita tak akan berpisah wahai bunga yang berseri, aku akan ada di satu ruang rahasia di hatimu. akan ada setiap kau merinduku."

tetap saja gadis itu bersedih, angin yang tak tega menyaksikan memetik setangkai daun seroja dan membawa ke pangkuannya.

"Tulislah puisi di daun ini."  tentang matahari saja. ia tak pernah berubah, bukankah sejak kecil kau punya matahari yang sama?

gadis itu tersenyum berbinar, sejak ia tahi, ia bisa bermanja dengan seluruh masalalunya Dengan menulis PUISI...

[wibi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...