mawar dan bunga rumput
di halaman: gadis yang kecil
(dunia kecil, jari begitu kecil) menudingnya...
mengapakah perempuan suka menangis
bagai kelopak mawar; sedang
rumput liar semakin hijau suaranya
di bawah sepatu sepatu...
mengapakah pelupuk mawar selalu
berkaca-kaca; sementara tangan-tangan lembut
hampir mencapainya
(wahai meriap rumput di tubuh kita)
[Sapardi djoko damono]
1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar