Jumat, 22 Oktober 2010

~Semua Tentang Cinta~ (part 13)


*kekasih jiwaku. kebenaran yang agung yang berada di atas alam tidak melalui manusia kepada yang lainnya lewat ucapan manusia. namun, mereka memilih kesunyian sebagai jalan antara jiwa-jiwa.

*seperti sekuntum bunga mengambil wangi dan kehidupannya dari debu, lalu sang jiwa meraup kekuatan dan kebijaksanaan dari kelemahan dan kebodohan terhadap sesuatu.

*keraguan dalam CINTA adalah dosa, KEKASIH...

*karena manisnya CINTA, kita dapat menahan derita kemiskinan, pahitnya kesengsaraan dan tersiksanya perpisahan.

*bangun, kekasihku, bangun! karena jiwaku memanggilmu dari balik lautan ketakutan.

*CINTA menyeretku dekat padamu kapan saja ketakutan meyeretku menjauh.

*orang-orang desa telentang dalam gubuk mereka yang di bangun di antara pohon-pohon kenari, CINTAku, dan jiwa mereka berlomba menuju panggung mimpi-mimpi.

*pagi hari telah datang CINTAku. jari-jari kesadaran telah menyentuh mata yang tertidur.

*pagi telah datang kekasihku. menyebarkan tangan-tangan berat hari di atas rumah yang sesak.

*mari kita anyam rerumputan untuk ranjang kita dan langit untuk alas sprei tempat tidur kita.

*datanglah padaku! pengantin jiwaku,datnglah mendekat! dan jangan tiupkan dingin yang menceraikan tubuh kita.

*betapa indah hidup ini,kekasihku. hidup bagaikan isi hati seorang penyair, yang di penuhi CINTA dan kelembutan.

*kekasihku, dihadapanku terbentang sebuah kehidupan yang mampu kuraih dan ku hias menjadi sesuatu yang lebih besar dan indah. kehidupan yang terbangun sejak pertama kali kita bertemu dan akan terus kekal hingga akhir zaman.

*dan kini akupun dapat menyatakan bahwa CINTAku yang terlahir dari kesempatan bagaikan air tenang yang mengambang dalam kubangan.

*CINTA membuka kedua mataku dengan pancaran magisnya dan untuk pertama kalinya mengguncang jiwaku melalui sentuhan jemarinya yang berapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...