Lalu, aku sentuh kaki perempuan itu,
kau letakkan kepalamu di pangkuannya. kau rasakan, betapa pipimu di penuhi kehangatan kasih yang selalu kau damba sejak belia. dengan pelan kau ucap: "Ibu, sudah bolehkah aku menikah?"
perempuan itu tersenyum, ia menyentuh rambutmu, lalu menelusuri dari pangkal sampai ujung. berkali kali...
Ah, kau ingin itu abadi, jemari ibu yang menyemtkan sejuta Cinta.
PERNIKAHAN iyu, anakku :
adalah ketika matahari dan rembulan saling bertukar senyum.
adalah ketika cinta tak lagi cukup di ucapkan.
adalah ketika awan tak lagi bosan menjelma hujan,menyiram padang belukar dan karenanya bunga bunga dapat bermekaran sepanjang musim. adalah ketika kaupun siap menjadi Diriku.
perempuan itu mengangkatmu berdiri, mencium keningmu dan memelukmu dengan dekapan terhangat, seperti yang biasa ia lakukan padamu beribu kali.
[WIBI]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar