Kamis, 11 November 2010

PERNIKAHAN


Lalu, aku sentuh kaki perempuan itu,
kau letakkan kepalamu di pangkuannya. kau rasakan, betapa pipimu di penuhi kehangatan kasih yang selalu kau damba sejak belia. dengan pelan kau ucap: "Ibu, sudah bolehkah aku menikah?"

perempuan itu tersenyum, ia menyentuh rambutmu, lalu menelusuri dari pangkal sampai ujung. berkali kali...
Ah, kau ingin itu abadi, jemari ibu yang menyemtkan sejuta Cinta.

PERNIKAHAN iyu, anakku :
adalah ketika matahari dan rembulan saling bertukar senyum.
adalah ketika cinta tak lagi cukup di ucapkan.
adalah ketika awan tak lagi bosan menjelma hujan,menyiram padang belukar dan karenanya bunga bunga dapat bermekaran sepanjang musim. adalah ketika kaupun siap menjadi Diriku.

perempuan itu mengangkatmu berdiri, mencium keningmu dan memelukmu dengan dekapan terhangat, seperti yang biasa ia lakukan padamu beribu kali.

[WIBI]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...