Di ruang jingga senja jatuh
saat istirah kata-kata tertirah
di secangkir kopi ada nyanyian sang ombak
seperti sajak rindu petikan dawaimu
seperti apa surga itu adinda?
sang lelaki itupun berenang di lautan kenang
sementara aku dan kataku kembali jatuh
di kedalaman senyuman
lihatlah kakanda, sajak emas ada di kedua tangan
tak ingin ku lepas saat gemas
tak ingin ku remas usai keramas
tak ingin ku taruh saat segalanya luruh
kanda, senja kembali jatuh di beranda
mengurai RUANG JINGGA
bengkel puisi swadaya mandiri, 2010
catatan hati:
pada sajak ini bertaburan dan bertebaran aroma puisi rini intama di ruang jingga
pada sajak ini bertaburan dan bertebaran aroma puisi rini intama di ruang jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar