Senin, 25 Oktober 2010

~Sajak emas di jemari EMAS ~


Di ruang jingga senja jatuh

saat istirah kata-kata tertirah

di secangkir kopi ada nyanyian sang ombak

seperti sajak rindu petikan dawaimu

seperti apa surga itu adinda?

sang lelaki itupun berenang di lautan kenang

sementara aku dan kataku kembali jatuh

di kedalaman senyuman

lihatlah kakanda, sajak emas ada di kedua tangan

tak ingin ku lepas saat gemas

tak ingin ku remas usai keramas

tak ingin ku taruh saat segalanya luruh

kanda, senja kembali jatuh di beranda

mengurai RUANG JINGGA

bengkel puisi swadaya mandiri, 2010
catatan hati:
pada sajak ini bertaburan dan bertebaran aroma puisi rini intama di ruang jingga




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...