Kamis, 21 Oktober 2010

~Semua Tentang Cinta~ (part 8)


~CINTA adalah cahaya gaib yang terpancar dari sisi jiwa yang membakar dan menyinari bumi. CINTA memungkinkan kita mengerti dan paham bahwa hidup selaksa mimpi indah diantara keterjagaan dan yang lainnya.

~hidup tanpa CINTA bagai pohon tak berbunga. tetapi, CINTA tanpa keindahan bagai bunga tanpa aroma semerbak. hidup, CINTA dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak akan dapat dipisahkan ataupun di ubah.

~CINTA yang agung di bendung dalam jubah perasaanku, yang telah mengubah kesedihan menjadi kegembiraan, keputus-asaan menjadi kebahagiaan, dan kesendirian menjadi surga.

~pantai adalah CINTAku, dan aku adalah kekasihnya. kami disatukan oleh CINTA. tapi kemudian bulan memisahkanku darinya.

~sang CINTA. sebuah desahan dari dasar lautan hasrat. seulas senyum dari daratan jiwa yang membentang, setetes airmata dari langit pikiran yang tak berkesudahan.

~CINTA tak akan memeberikan apa-apa pada kalian, kecuali keseluruhan dirinya. CINTA tidak akan mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya sendiri. CINTA tidak dimiliki atau memiliki. karena CINTA telah cukup untuk CINTA.

~selamat datang CINTA.. rengkuhlah daku keharibak pelukanmu yang memabukkan. terbangkalah daku ke keluasan cakrawala yang tak bertepi agar daku kian mengerti segala rahasia kehidupan yang selama ini tersembunyi.

~CINTA bisa membuat jalan keras menjadi lunak, dan membalikkan kegelapan menjadi cahaya, serta kehormatan yang berada di hadapan jiwa menggalak-kannya dari gairah dan keinginan. CINTA itu di berikan oleh tuhan dalam hati, kehormatan itu di curahkan oleh hukum-hukum manusia menuju pikiran.

~air mata karena CINTA lebih utama dari kebaikan yang tidak memuat CINTA. karena airmata CINTA lahir dari kedalaman jiwa seperti makhluk bernyawa.

~tak perlu engkau menghiburku, karena satu-satunya hiburan bagiku adalah kebebasan, mengetahui kekuatan CINTA ku,serta kehormatan dambaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...