Kepada kerinduan: (Rini intama)
di hembus angin malam
melintas awan gemawan
rupanya daun hatimu luruh dari tangkai lama
rebah di pangkuan deras sembab air mata
:
temaram cahaya keningmu,surut memudar
serupa damar dalu yang menyala samar,
kemana perginya terang wahai kembang?
wanita purbani
:
kepak sayap teguhlah aduhai,
selayak supraba yang sabar menenggak janji permadi,
serupa siti sendari ikhlas merawat setia hingga ajali,
sebab, tak urung mentari menggelar pagi
[dalam samadi]
untuk : ki gambuh R basedo
:
dalam hening
nafas nafas bayu di atur
mantra-mantra sunyi meradang,menggelayuti tangga arasyi,
jagad wetan
jagad kulon... di gulung.
di pundhi dalam kendil semesta kecil
:
bathinmu meresah
engkau adalah lelaki purbani yang pernah mati,
dan bertemu ruci,
dalam rimbun gelap samadi
[obsesi kelasi]
teruntuk : sahabat riyadi
manakala engkau menyanyikan tembang gelombang,
sejauh pandang kepak camar
air matamu menderaskan kerinduan tiada tara
seribu kentang lintang adalah tuanmu,kawan.
:
Di sapu sepoi hujan
kenanganmu luruh padam
bersama debu-debu sampan
menyirami rimbun riak-riak pingsan,
namun engkau adalah lelaki,kawan!
kelasi yang lihai di balik kemudi
:
mohon ajari aku mencuri kenekatanmu,aduhai....
[memeluk sajak]
teruntuk : bening hati
di wajahmu anggun menyala merah
kabut-kabut kusyuk memeluk kesunyian
:
sebening purnama yang jauh di jendela kamar
engkau menarik nafas pertama dalam getar seksama,
membuhulkan doa-doa sajak cinta,
:
untuk buah hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar