Kamis, 28 Oktober 2010

~ TUHAN tak marah ~

ketika aku marah
seperti sempurnanya TUHAN meredam amarah karena TUHAN tak marah


TUHAN tak lengah
TUHAN tak jengah
lantunkan saja ayat-ayat dalam surah
hingga rindumu terjamah
karena cahaya-NYA yang ramah


seperti sempurnanya belalang perlahan memamah
pucuk-pucuk ilalang dan remah daun sirih merah


TUHAN tak ribut tak susut kerut
mulut-mulut tersumpal lelah dan takut
hingga kulit mengeriput
hingga kalam membelah langit dan awan yang tak beringsut


TUHAN tak tidur
sudahi dengkur terpekur
tak perlu menunggu waktu doa yang hanya sumpah serapah tak jujur


seperti sempurna bayang perdu di gelincir senja dan tepian rawa
hingga ubun-ubun mengais doa di sepanjang jalan berpohon cemara


TUHAN tak kikir
sudahi tarian pucuk daun kenikir
sudahi mimpi getir dan maknai tafsir zdikir
hingga sempurnanya tubuh menggeletar gigil mendesir


TUHAN dalam rumah
[di tulis oleh RINI INTAMA]


RUANG jingga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disaat waktu berhenti…kosong Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga Lalu diri menjadi hampa Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka *Sadarku akan hadirmu, mematahkan sendi² yang biasanya tegak berdiri.....
Aku tak tahu sampai kapan aku terus memikirkanmu... dan sampai kapan ku terus menunggu, kemana dunia berpihak di senja ini... tak ada angin yang menghembuskan beritamu, hanya bisikmu yang aku temui di sisa mimpiku semalam...